Demo Buruh di Batam Sempat Ricuh Namun Kembali Kondusif, Imbasnya Orator Aksi Sindir Sikap Gubernur Kepri

oleh -
buruh
Aksi buruh di Batam dijaga ketat oleh pihak kepolisian. (dok)

Lentera Batam – Aksi demo yang digelar para buruh di Batam sempat ricuh saat massa dari Tumenggung Abdul Jamal bergerak menuju Kantor Graha Kepri di Batam centre.

Kericuhan ini terjadi antara massa buruh dengan personil kepolisian. Namun situasi tersebut tidak berlangsung lama dan keadaan kembali kondusif.

Salah satu orator aksi yang mengkomandoi massa aksi, Beta menyebutkan bahwa peristiwa kericuhan antara petugas dengan rekan sesama buruh dikarenakan tindakan pihak Kepolisian yang masuk ke dalam barisan massa aksi.

Menurutnya tindakan salah satu oknum dari petugas Kepolisian ini, akhinya memancing reaksi rekan buruh dan meminta agar petugas meninggalkan barisan massa.

“Jangan coba-coba masuk ke dalam barisan kami, teman-teman akhirnya merasa resah dengan tindakan tiba-tiba seperti itu,” tegasnya.

Namun pihaknya mengaku ketegangan antara kedua belah pihak, akhirnya dapat diselesaikan dengan komunikasi.

Pihaknya berharap penyelesaian yang dilakukan antara pihak Kepolisian dengan massa aksi, harusnya dapat ditiru oleh Gubernur Kepri yang hingga saat ini menolak untuk menemui massa aksi.

Baca: Buruh di Batam Kembali ke Jalan, Bawa Keranda Bertuliskan ‘Matinya Hati Gubernur’

“Namun apa yang terjadi, hingga saat ini Gubernur bahkan masih tidak mau menemui kita. Komunikasi harusnya bisa menjadi jalan keluar, agar aksi seperti ini tidak selaku terjadi,” tegasnya.

Sementara itu, pantauan di depan Gedung Graha Kepri saat ini masih terpantau kondusif, walau saat ini keberadaan massa aksi menutup akses jalan raya bagi para pengendara, yang terpaksa harus melalui rute lain.

Tidak hanya itu, saat ini petugas Kepolisian juga terlihat telah membekali diri dengan dua unit mobil water canon, dan mendirikan pagar berduri guna mengamankan aksi.

Para buruh di Batam kembali turun ke jalan, Senin (13/12/2021). Aksi ini dilakukan di kawasan Panbil. Para buruh kembali meminta agar Gubernur Kepri Ansar Ahmad, bisa menyelesaikan persoalan Upah Minimum Kota (UMK) 2021 sebelum UMK tahun 2022 ditetapkan.

Baca: Aliansi Buruh di Batam Gelar Aksi, Minta Masalah UMK 2021 Diselesaikan Sebelum Upah 2022 Ditetapkan

Dalam aksi kali ini, beragam spanduk dibawa paraburuh sebagai atribut menymampaikan aspirasi. Namun ada hal menarik lainnya yang dilakukan.

Pantauan, para buruh tersebut juga membawa sebuat keranda mayat yang ditutupi dengan kain putih.

Tidak hanya itu, kain putih tersebut juga bertuliskan pandangan buruh terhadap orang nomor satu di Kepri dengan tulisan ‘matinya hati gubernur’.

Keranda tersebut diangkat oleh empat orang buruh, dan diiringi orasi-orasi dari para buruh lainnya.(red)

No More Posts Available.

No more pages to load.