Aksi Protes Warga Buana Vista 14 Tahun Terkendala Air Bersih, ‘Jalan Diperlebar Air Diperkecil’

oleh -
Air Bersih
Aksi protes warga Perumahan Buana Vista Tahap 1 yang tak kunjung mendapatkan solusi terkait air bersih. (Foto: Ist)

LenteraKepri.com, Batam – Gencarnya pembangunan yang dilakukan pemerintah Kota Batam saat ini bisa dianggap gebrakan untuk semakin memajukan kota ‘teh obeng’ ini. Namun ternyata di balik hal itu, masih banyak hal-hal yang langsung menyentuh masyarakat terabaikan, terutama soal air bersih.

Permasalahan air bersih ini sampai sekarang masih saja menjadi polemik bagi masyarakat. Malahan, janji-janji yang dilontarkan PT Moya Indonesia serta SPAM Batam dari BP Batam menjadi ‘bualan’ semata, terutama bagi Warga Perumahan Buana Vista Tahap 1, Kampung Belian, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Kekecewaan itu bukan tidak mendasar, mereka hanya ingin menuntut janji berdasarkan pertemuan yang dilakukan pada 17 Juni 2022 lalu. Hasil dari pertemuan saat itu, dalam 2 bulan kedepan pihak SPAM mengkaji mengenai 2 hal untuk mengataasi permasalahan.

Baca: Transaksi Terang-terangan, Polsek Bengkong Tangkap Bandar dan Pemain Judi Higgs Domino

Solusi yang akan dilakukan, yakni rencana pemasangan pump booster atau by pass pipa, akan ada jalur pipa baru yang mengarah ke perumahan tersebut.

“Hal ini akan terealisasi begitu hasilnya keluar setelah 5 bulan kedepan masa itu, apakah pump booster atau by pass pipa, hal itu tergantung pada anggara dan persetujuan pimpinan BP Batam. Namun sampai bulan Mei 2023 ini tidak terealisasi sama sekali,” keluh Ketua RT 004 RW 026 Perumahan Buana Vista Tahap 1, Ramadan Ginting, saat melakukan aksi protes bersama warganya, Minggu (7/5/2023).

Ginting mengaku, sejak perumahan ini ada pada tahun 2009, sejak itu juga mereka tidak pernah nikmati air bersih lancar mengalir ke tempatnya seperti yang dirasakan warga di perumahan lain. Padahal, mereka sama-sama membayar tagihan dan malah surat pemutusan dengan cepat datang jika tidak dibayar.

“Di sini air paling cepat mengalir pada pukul 12 malam. Kemudian pukul 5 pagi sudah mati lagi. Jadi kami belum pernah merasakan bagaimana nikmatnya air mengalir di siang hari. Kami harus berjuang dulu dengan begadang menunggu air, dan itu pun alirannya sering kecil,” ungkap Ginting.

Baca: Survei Indikator: Kepercayaan Publik Terhadap Polri Bergerak Positif

“Pertemuan pada Juni 2022 dulu serasa angin segar untuk kami. Namun ternyata sampai sekarang tidak terealisasi. Kami juga sudah menyurati, namun belum ada tanggapan. Makanya kami buat aksi seperti ini,” tegasnya.

Ginting mengaku, menunggu penyelesaian masalah ini selama 14 tahun, bukanlan waktu yang sebentar. Keadaan ini bukan hanya dirasakan warga yang ada di RT 0004saja, namun seluruh warga di RW 26 juga mengalami hal serupa.

“Aksi ini sengaja kita lakukan agar suara kita didengar. Kami bukannya mengancam, tapi jika masih belum didengarkami akan melakukan aksi yang lebih besar. Kita akan menduduki BP Batam sampai ada solusi minimal dari mereka,” tegasnya lagi.

Aksi protes ini, dilakukan warga dengan berkumpul di fasilitas umum yang ada di perumahan tersebut. Berbagai poster sebgai ungkapan kekecewaan pun dibawa oleh warga.

Baca: Konter Hp Jual Chip Higgs Domino di Bengkong Sadai Digrebek Polisi, 3 Orang Jadi Tersangka

“14 tahun kami mengalami hal ini tanpa ada penyelesaian yang nyata. Jadi kami ini dianggap sebagai warga atau bukan?” timpal salah satu warga, Diana, sambil memegang poster bertuliskan “jalan dilebarkan, air diperkecil’.

“Kita bayar airnya mahal-mahal, tapi air tidak lancar, kenapa bisa seperti itu? Kami berharap hal ini tidak terus terjadi, dan kami mendapatkan solusi terbaik” tambah warga lainnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.