Batam Alami Kelangkaan Hewan Ternak Jelang Idul Adha 2022, Stabilitas dan Harga Terganggu

oleh -
Hewan
Ilustrasi hewan kurban. (Foto: istimewa)

Lentera Batam – Proses pengiriman hewan ternak ke Batam dari Lampung melalui Kuala Tungkal Jambi saat ini dihentikan sementara. Hal itu dilajukan karena imbas dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak di Indonesia.

Kondisi tersebut membuat ketersediaan hewan ternak jenis kambing dan sapi di Kota Batam terus berkurang. Bahkan, ketersediaan kambing hajya bisa bertahan hingga akhir Mei 2022.

Dengan masalah ini, tentunya akan berimbas kepada proses akikah serta hari raya kurban nantinya yang akan dilakukan warga Batam.

“Apabila belum ada jalan keluar pastinya ada efek, semua akan tertunda, idul kurban maupun akikah, begitu juga pelaku UKM pastinya berimbas,” ujar Ali Musthafa, Wakil Ketua Asosiasi Pedangan Hewan Ternak Batam (APHTB).

Baca: Berkunjung ke Polresta Barelang, Irwasum Polri Apresiasi Percapaian Vaksinasi Covid-19

Ali menjelaskan, kondisi ini harus mendapat perhatian dari pemerintah dengan baik. Pedagang tidak bisa mengirim ternak. Hal ini jadi dilema bagi pedagang dengan dua permasalahan, yakni tidak adanya stok yang tersedia, serta berimbas pada harga yang lebih mahal.

“Kalau tidak segera diputuskan akan mengganggu stabilitas hewan dan juga harga. Biasa satu ekor kambing akikah berkisar Rp.2 juta, saat ini harga jadi melambung naik, minimal Rp. 3-4 juta per ekor,” jelas Ali.

Dia menyebutkan, sejumlah pedagang kambing yang juga melayani paket akikahan (daging+masak) juga terdampak. Pedagang tidak bisa melayani lagi paket-paket hemat untuk akikah karena ketiadaan stok

“Paket hemat akikah saja sudah tak terlayani, kita tak bisa berbuat banyak,” ungkapnya.

Apabila dibandingkan dengan waktu normal dalam waktu satu pekan, pedagang bisa menjual 70 ekor sapi. Khusus Sabtu dan Ahad bisa menjual sekitar 20 ekor kambing.

“Kambing jadi favorit untuk kuliner juga, terutama saat Sabtu dan Ahad bisa menjual 20 ekor,” jelasnya.

Dua Alternatif dari Pemerintah

No More Posts Available.

No more pages to load.