Konsumsi Pertamax dan Biosolar Diprediksi Menurun Selama Idul Fitri 1445 H, Pertalite Naik 2 Persen

oleh -
Idul Fitri
Ilustrasi. (Foto: Ist)

LenteraKepri.com, Batam – Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis gasoline dan gasoil mulai dari menjelang hingga setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah di Kepri diprediksi akan mengalami penurunan.

Hal itu berdasarkan melihat tren yang terjadi setiap tahunya. Dimana, banyaknya masyarakat Kepri yang melakukan mudik ke kampung halamannya. Dengan kata lain, penjualan BBM berkurang karena berkurangnya aktivitasdi Kepri.

“Kita sama-sama mengetahui bahwa Kepri bukanlah tempau tujuan mudik utama seperi daerah lain. Kepri merupakandaerah perantauan, sehingga saat hari besar banyak yang pulang ke kampung halaman masing-masing. Ini juga yang membuat kita memprediki bahwa konsumsi BBM berkurang nantinya,” ujar Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Kepri, Bagus Handoko, Selasa (26/3/2024).

Baca: Dukung Kemajuan Pelabuhan Peti Kemas, PT Persero dan ALFI DPC Batam Teken MoU Terkait Program Logistik

Ia menjelaskan, untuk BBM jenis gasoline diperkirakan turun 1 persen. Penurunan tersebut terjadi untuk produk jenis Pertamax dari penjualan normal sebanyak 75 KL per hari turun menjadi 54 KL per hari. Begitu juga untuk Pertamax Turbo yang biasanya menjual 24,6 KL per hari turun menjadi 22 KL per hari..

Sementara untuk gasoil diproyeksikan turun 5 persen terhadap penjualan normal. Meliputi, jenis Biosolar diproyeksikan turun 4 persen, dari penjualan normal 375 KL per hari menjadi 359 KL per hari. Untuk Dexlite yang biasanya menjual 18 KL per hari diprediksi turun 14 persen menjadi 16 KL per hari.

“Pertamina Dex diproyeksikan turun 18 persen dari penjualan normalnya 2 KL per hari menjadi 1,6 KL per hari,” jelasnya.

Baca: Beri Rasa Aman, Polsek Bengkong Turunkan Personil Amankan Pasar Tumpah Selama Ramadan

Sedangkan penjualan Pertalite justru diproyeksikan naik terutama di beberapa titik wilayah Kepri. Kenaikan tersebut sebesar 2 persen, dari penjualan normal 1.151 KL per hari menjadi 1.169 KL per hari.

“Kebutuhan BBM dan LPG pun diproyeksikan turun, kecuali Pertalite yang diprediksi naik, khususnya di titik-titik tertentu,” paparnya.

Meski demikian, pihaknya terus melakukan pemantauan untuk perkembangan konsumsi di lapangan. Sehingga, hal-hal yang tidak diinginkan bisa disikapi dengan baik.

No More Posts Available.

No more pages to load.