Puluhan Warga Batam Jadi Korban Penggelapan Mobil, Pelaku Ternyata Berasal Dari Pati

oleh -
Penggelapan Mobil
KTP terduga pelaku (kiri), foto terduga pelaku (kanan). (Foto: dok)

LenteraKepri.com, Batam – Puluhan warga Batam diduga telah menjadi korban penipuan dan penggelapan mobil yang dilakukan seorang pria bernama Eko Fredho Yuwanto (24). Rata-rata, kendaraan yang digelapkan sudah berada di luar Batam dan bahkan sampai ke Aceh dan Pulau Jawa.

Para korban mengaku memiliki bukti-bukti bahwa kendaraan milik mereka dibawa keluar Batam melalui Pelabuhan Roro Telaga Punggur. Mereka pun mempertanyakan bagaimana prosedur di pelabuhan tersebut, sehingga kendaraan yang notabenenya hanya bisa berada di Kota Batam, justru dengan mudahnya dibawa keluar.

“Kendaraan kami ini merupakan kendaraan yang hanya bisa berada dalam kawasan Free Trade Zone (FTZ),” ujar salah satu korban, Joni, Rabu (3/7/2024).

Baca:Pengunjung Dragon PUB & KTV Batam Terhipnotis Musik Dj dari Zoe Levana

Seperti yang dikethaui, untuk kendaraan FTZ jika akan dibawa keluar Batam, harus menyerahkan uang jaminan sebesar 11 persen dari Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NKKB) yang diterbitkan oleh Bapenda setempat. Persyaratan lainnya adalah dengan mengisi dokumen PPFTZ 01 man ual dan juga harus ada surat jalan dari Ditlantas Polda Kepri.

Namun tanpa melalui prosedur tersebut, dua unit kendaraan miliknya, berupa Toyota Raize dan Honda Brio serta puluhan kendaraan lainnnya bisa keluar dengan laluasa melakukan pelabuhan roro telaga Punggur.

“Kami mempertanyakan hal itu, kenapa bisa lewat? Apakah ada keterlibatan oknum dalam masalah ini, kami meminta kepada aparat penegak hukum bisa menyelidiki lebih lanjut,” pintanya.

Baca: PLN Masuk Jajaran 10 Besar Perusahaan Terbaik Asia Tenggara Versi Fortune, PLN Batam Siap Mendukung

Terduga Pelaku Berasal dari Pati

Terkait terduga pelaku, diketahui berasal dari Pati, tempat dimana seorang bos rental tewas diamuk massa beberapa waktu lalu.

Berdasarkan bukti foto KTP yang diperlihatkan para korban, Eko alias Edo, merupakan pria kelahiran Pati, Jawa Tengah pada tanggal 13 Mei tahun 2000. di Batam, ia beralamat di Taman Lestari Blok B9 Nomor 34, Kelurhaan Kibing, Kecamatan Batuaji.

“Kami ini kenal dekat dan sudah seperti saudara. Saya kenal betul dengan keluarganya di Batam, begitu juga dengan dia yang mengenal keluarga saya,” aku Joni.

Bahkan, sebelum mereka memiliki mobil, Edo pernah meminjamkan mobil Toyota Agya miliknya kepada Joni kurang lebih 2 bulan tanpa meminta uang sewa atau lainnya.

Baca: Banjir Saweran, Ghea Youbi Sukses Hipnotis Para Pengujung di Morena Pub & KTV Batam

“Berdasarkan hal ini, saat ia meminjam mobil kami pada Januari 2024 lalu dengan alasan untuk membawa keluarganya jalan-jalan, makanya kami mau memberikan. Tapi ternyata itu awal masalah yang kami hadapi saat ini,” cerita Joni.

Joni juga sudah mencari tahu keberadaan Edo kepada pihak keluarga seperti pamannya. Namun mereka juga angkat tangan karena juga menjadi korban penipuan Edo sendiri.

“Incarannya adalah mobil rental, mobil yang akan dioper kredit, serta mobil kenal-kenalannya. Banyak orang yang terperdaya karena ia memiliki usaha rental mobil dan jual beli mobil bekas. Bahkan, dia juga memiliki bar di lokalisasi kawasan Tanjunguncang,” beber Joni.

Ia juga mengaku, banyak korban yang terkendala saat ingin membuat laporan polisi. Sebab, ketika para korban hendak meminta keterangan kepemilikan dari leasing, justru diminta harus membayar semua tunggakan terlebih dahulu.

“Rata-rata korban ini mengambil mobil untuk menjalani usaha. Namun mobil tersebut hilang dan pemasukan mereka tidak ada, bagaimana caranya untuk membayar cicilan. Itu menjadi kendala para korban tidak bisa membuat laporan polisi,” lanjutnya.

Ia berharap, dengan laporan polisi yang telah ia buat di Mapolda Kepri, dan saat ini sudah dilimpahkan ke Satreskrim Polresta Barelang, bisa menjadi dasar dari pihak kepolisian untuk mencari dan menangkap terduga pelaku tersebut.

“Kami percaya dan serahkan setiap prosesnya kepada aparat penegak hukum. Semoga bisa mengungkap kasus ini dan menumpas komplotan yang terlibat dengan jaringan si Edo ini, agar tidak korban tidak bertambah lagi,” tutupnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.