Lentera Baram – Warga Bengkong, Batam sangat antusias mengikuti vaksinasi booster gratis yang digelar pada malam hari selama bulan Ramadan.
Pelayanan vaksinasi itu digelar di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Bengkong dan sejumlah masjid-masjid di Kecamatan Bengkong.
Salah satu warga, Mela Ayu Santi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di malam hari merupakan langkah kreatif sekaligus aspiratif.
Menurutnya, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan vaksinasi booster menjelang mudik Lebaran tahun 2022.
“Ini sangat sesuai dengan aspirasi masyarakat yang menginginkan vaksinasi booster menjelang mudik. Sama-sama kita tahu, pemerintah tidak mewajibkan warga yang sudah divaksin booster untuk menunjukkan bukti Polymerase Chain Reaction (PCR) saat mudik nanti,” ujar wanita berusia 22 tahun itu.
Baca: Lawatan Menko Perekonomian, Saksikan Kemajuan Batam yang Progresif
Warga lainnya, Budi rela mengantre karena membutuhkan vaksinasi booster sebelum mudik ke kampung halaman saat Lebaran nanti.
“Saya sangat kesulitan mendapat vaksin booster karena siang harus bekerja. Akhirnya, saya dapat informasi dari teman yang sudah ikut vaksinasi disini (Polsek Bengkong). Syaratnya cukup mudah, yang terpenting harus daftar dahulu,” katanya.
Sementara, Kapolsek Bengkong, AKP Bob Ferizal, mengatakan, upaya vaksinasi malam hari ini dilakukan jajaran Polsek Bengkong untuk mendorong terciptanya kekebalan komunal di masyarakat. Sedangkan layanan vaksinasi yang diberikan tidak hanya terfokus pada vaksin booster.
“Saat ini sebetulnya kita juga melayani vaksinasi tahap satu dan dua pada kegiatan yang digelar tiga malam. Meski begitu, vaksin booster tetap yang terbanyak diberikan,” ungkap Bob, di lokasi, Rabu (27/4/2022).
Baca: PStore Batam Terus Berbagi, Salurkan Zakat Mal dan 2000 Paket Sembako Pada Masyarakat
Dikatakannya, membuka pelayanan vaksinasi Covid-19 malam hari menjadi salah satu alternatif percepatan vaksin booster di Batam.
Bob pun berharap vaksin booster tidak dipandang hanya sebagai syarat perjalanan, tapi untuk kesehatan.
“Karena ini lebih dari sekadar soal perjalanan pulang, ini adalah soal kesehatan,” tandasnya. (Red)
