Lentera Batam – Pemadaman listrik yang dilakukan pihak Bright PLN akhir-akhir ini mulai membuat masyarakat Batam gerah. Tidak hanya mempengaruhi usaha, namun juga sangat mengganggu aktivitas warga.
Seperti yang dikeluhkan warga di Jodoh Permai dan Sumber Agung, Kecamatan Batuampar, Kota Batam. Dalam sehari, listrik padam bisa sampai dua kali. Apalagi durasi listrik padam cukup panjang, dua hingga 3 jam.
Salah satu warga Jodoh Permai, Anto, mengatakan, pemadaman bergilir yang terjadi saat ini sudah tidak wajar lagi. Meski sudah komplen, pihak PLN selalu memberi alasan klasik.
“Dalam sehari bisa 2 kali listrik padam. Kondisi ini sudah berlangsung 2 minggu terakhir, dan hampir tiap hari pemadaman. Ini sudah tidak wajar lagi,” keluh Anto, Kamis (24/3/2022).
Menurutnya, warga sudah mengeluhkan hal ini, namun pihak PLN menjawab karena aliran perumahan di wilayah Jodoh dan sekitarnya sama dengan aliran perusahaan yang ada di Batuampar.
“Jangan disamakan jaringan perusahaan dengan perumahan. PLB jangan meminta warga bertindak. Sekarang warga diam karena sadar dengan situasi saat pandemi ini semua serba sulit,” ucapnya.
Dengan kondisi tersebut, dirinya meminta agar PLN tidak semakin mempersulit warga lagi dalam hal penerangan.
“Kata kasarnya warga bayar kok, bukan gratis. Kalau PLN rugi atau segala macamnya jangan lampu dimatikan dengan alasan yang tidak masuk akal. Silahkan PLN ajukan ke pemerintah untuk mencari jalan keluarnya,” tegas Anto.
Ia juga berharap pimpinan PLN bisa lebih bijak dalam
Menyikapi pemadaman listrik yang sangat mengganggu aktivitas masyarakat.
“PLN jangan hanya tahu menindak saja, apabila warga terlambat satu hari langsung diputuskan. Bagaimana dengan pemadaman yang dilakukan yang terkesan semena-mena seperti ini? Apa hanya pihak PLN saja yang bisa menuntut haknya? Sementara bagaimana dengan hak warga yang membayar setiap bulan? ” tambahnya.
“Semoga pemadaman seperti ini tidak berlanjut, agar warga tidak semakin dirugikan,” pungkasnya. (Chandra)
