Mengenal Vassa Mustikahati, Anak Batam Peraih Beasiswa LPDP di Oxford University

oleh -
Vassa Mustikahati. (Foto: Istimewa)

Selama berkuliah di UQ, ia banyak mengisi waktu yang bermanfaat melanjutkan menjadi relawan untuk berbagai acara kampus dan mengikuti internship secara online dari Indonesia.

Ia mendapat apresiasi ‘Excellence in Volunteering’, ‘Employability Award’, dan UQ Future Leader dari pihak kampus atas keaktifannya pada kegiatan nonakademik baik di dalam maupun di luar kampus.

“Saya juga dapat menyelesaikan kegiatan akademik saya dengan baik dan mendapatkan penghargaan ‘Dean’s Commendation for Academic Excellence’ pada semester akhir studi saya di UQ,” ungkap mahasiswi 23 tahun ini.

Berkat ketekunannya, ia lulus dari UQ dengan predikat Distinction, dan lulus dari UI dengan predikat Cum Laude pada bulan September tahun 2021.

Vassa, panggilan akrabnya, mengaku sangat bersemangat menempuh pendidikan di kampus terbaik dunia, baik di dalam maupun luar negeri karena terinsipirasi dari sang ibu. Pasalnya, sang ibu juga menempuh pendidikan S2 saat ia berada di dalam kandungan.

“Ibu saya mengandung anak bungsunya yaitu saya sambil menempuh pendidikan Magister Pendidikan Luar Sekolah di Bandung, yang mungkin tanpa saya sadari ikut memacu semangat saya untuk berpendidikan tinggi,” ucapnya.

Selain menjadi relawan Inspiration Factory Foundation, di kota asalnya ia mengabdikan ilmunya di TK Nabilah Batam selama kurang lebih satu bulan. Pengalaman ini meningkatkan minatnya di bidang PAUD.

“Saat ini, saya sedang bekerja sebagai Early Childhood Specialist di Buumi Playscape, Jakarta. Disini juga saya mendapatkan banyak ilmu tentang pendidikan anak usia dini, banyak membuat kurikulum berbasis bermain untuk anak, dan media pembelajaran lainnya untuk anak usia dini,” sebutnya.

Baca: Jelang HUT ke 77 RI, Personil Polsek Lubukbaka Bahu Membahu Bersama Warga Bersihkan Lingkungan

Ia mengaku tidak pernah bermimpi dapat berkuliah di University of Oxford, karena rasanya hal itu tidak akan pernah terjadi. Namun, di dalam hatinya selalu membara keinginan untuk mengenyam pendidikan S2 pada bidang Child Development, karena kecintaanya terhadap PAUD.

“Saya percaya pendidikan anak usia dini sangat penting untuk mendukung kemampuan dan minat belajar pada jenjang pendidikan selanjutnya. Untuk mendukung pendidikan anak usia dini, diperlukan ilmu tentang perkembangan anak yang menyesuaikan dengan tumbuh kembangnya,” terangnya.

Ia percaya, generasi penerus bangsa harus mendapatkan kualitas pendidikan yang terbaik. Untuk itu, juga harus mendapatkan ilmu dari universitas yang terbaik untuk bisa mendukung perkembangan pendidikan anak usia dini di Indonesia.

Sebelum diterima di Oxford, wanita berhijab ini melakukan riset terkait universitas yang menyediakan program bidang Child Development. Kampus tersebut yakni University of Oxford dan University College London (UCL).

“Saya akhirnya jatuh cinta dengan kurikulum yang mereka tawarkan kepada mahasiswanya. Saya pun memberanikan diri untuk mendaftar pada kedua universitas terbaik dunia ini. Meskipun saat itu rasanya kemungkinan diterimanya sangat kecil, saya bertekad untuk tetap mencoba. Alhamdulillah saya diterima di kedua universitas ini,” ungkapnya.