Yuk Simak, Hukum Mengucapkan Selamat Natal Berdasarkan Al-Quran

oleh -
Ilustrasi. (Ist)

Lentera Batam – Mengucapkan selamat perayaan Natal bagi umat muslim saat ini tengah menjadi polemik. Sebab, ada pihaknya yang memperbolehkan, dan ada juga yang menentang.

Meski Ketua MUI Kiai Cholil Nafis membolehkan muslim ucapkan selamat Natal, namn bagaimanakah hukum mengucapkan selamat Natal dalam Al Quran?

Mengutip tulisan di website Universitas Darussalam Gontor, jika seorang muslim mengucapkan Natal ke umat Kristen, maka si muslim mempercayai 3 hal yang dipercayai umat Kristen, yaitu:

  1. Mengakui bahwa Nabi Isa adalah anak Tuhan
  2. Mengakui bahwa Nabi Isa lahir pada tanggal 25 Desember
  3. Mengakui bahwa Nabi isa a.s mati di atas salib

Hanya saja, dalam tulisan itu dituliskan tidak mengucapkan Natal bukan soal toleransi.

Baca: Dugaan Kekerasan di SPN Dirgantara Batam, Walikota Lepas Tangan

Untuk 3 perkara itu juga dibantah oleh Al Quran:

  1. Perkara yang pertama dibantah oleh Al Quran, dimana Allah SWT berfiman:

“Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.”

  1. Perkara yang kedua dibantah oleh Al Quran:

“Ketika Maryam a.s mengendong Nabi Isa a.s, tidak ada makanan karena terlahir di tepian kota, sehingga Allah swt memerintahkannya untuk menggoncang pangkal pohon kurma, sehingga gugurlah buah kurma tersebut dari dahan-dahannya, dan buah kurma ini ada pada musim panas yang jatuh di bulan Juli-Agustus. Ketika Nabi Isa lahir, kambing-kambing sedang dikembalakan di padang rumput, sedangkan pada bulan 12 (Desember) rumput tidak ada yang tumbuh, tapi bulan itu adalah bulan turunnya salju. Maka 25 Desember bukanlah hari kelahiran Nabi Isa a.s, tapi hari raya yang diadakan untuk merayakan dewa mitra (Dewa Matahari). Hari ini diambil oleh kaisar konstantin dari konstantinopel.”

Allah swt berfirman:

“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.”

Baca: Wujudkan Transparansi Informasi Publik, BP Batam Gelar FGD PERKI 1 Tahun 2021

  1. Perkara yang ketiga juga dibantah dengan firman Allah SWT:

Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.

Dari penjelasan di atas kita juga dapat memahami bahwa perkara ini bukan perkara toleransi atau tidak, akan tetapi masalah aqidah seorang mukmin. Demikian hukum mengucapkan selamat Natal dalam Al Quran.(red)

Artikel ini dilansir dari suara.com, dengan judul ‘Bagaimana Hukum Mengucapkan Selamat Natal dalam Al Quran’