Disbudpar Kenalkan Permainan Rakyat Kaki Bajang di Pusat Perbelanjaan

oleh -
Permainan rakyat kaki panjang dikenalkan di pusat perbelanjaan di Batam. (Foto: Istimewa)

Lentera Batam – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam mengenalkan permainan rakyat kaki bajang (egrang) di pusat perbelanjaan (mal) Kota Batam, pada kegiatan Education Fair yang digelar oleh Nongsa Point Marina, bertempat di Mega Mall, Batam Center.

Atas dasar itu, Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mendorong seluruh amenitas di Kota Batam untuk membuat kegiatan yang mengangkat kebudayaan Melayu.

“Kita mendorong hotel, bukan menjual room saja tetapi saat event ada atraksi budayanya,” terangnya.

Baca: Jaring Bibit Atlet Menuju Kejurnas, Ketua Pordi Kepri Apresiasi Turnamen Domino di Golden Prawn Bengkong

Ia mengapresiasi atas inovasi dari Nongsa Point Marina menampilkan kearifan lokal pada kegiatannya. Menurutnya adanya atraksi kebudayaan tersebut dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.

“Sekarang wisman (wisatawan mancanegara) sudah mulai berdatangan, lewat event kita promosikan budaya kita,” ucapnya.

Berbicara tentang budaya ada hal yang perlu diketahui masyarakat yakni pemajuan dan pelestarian. Acuannya dari sepuluh Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.

Wujud dari pelestarian tersebut yakni upaya untuk mempertahankan supaya budaya tetap sebagaimana adanya. Sedangkan pemajuan sebagai upaya meningkatkan ketahanan budaya melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.

Baca: Tenggelamnya Kapal Pengangkut PMI di Perairan Pulau Putri, Bukti Praktek Perdagangan Manusia Masih Saja Terjadi

“Kaki bajang ini harus ada objek pemajuannya. Pelestariannya sudah kita bawa ke Mal (pusat perbelanjaan), pemajuannya mungkin nanti ada kompetisi, biasanya dari bambu kita buat dari kayu sehingga kakinya nyaman,” tegasnya.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Kota Batam, Muhammad Zen, mengatakan kaki bajang merupakan jenis permainan rakyat, yang termasuk dalam Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD). Permainan ini mengunakan sepasang kayu atau bambu untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak.

Baca: Polsek Lubukbaja Bagikan Sembako Pada Warganya yang Terdampak Pandemi

“Permainan kaki bajang terbuat dari kayu, ada pijakannya. Fungsi tangan kiri mengangkat kayu, begitu juga tangan kanan,” terangnya.

Selain hasil karya sendiri, permainan tradisional seperti ini dapat memberikan dampak yang baik bagi tubuh, seperti melatih keseimbangan, konsentrasi, tidak emosi. Lebih seru, permainan dilakukan berkelompok.

“Bermain sekaligus belajar dan bersosialisasi,” ujarnya. (Chandra)