Lentera Batam – Kapolresta Barelang, Kombes Nugroho Tri Nuryanto, secara tegas mengecam setiap aksi tindak kejahatan yang terjadi di Kota Batam.
Bahkan, dirinya juga menyuruh para pelaku yang hendak beraksi agar berfikir kembali. Sebab, pihaknya akan terus memburu setiap pelaku kejahatan.
Hal itu ia sampaikan usai mengekspose penangkapan 4 pelaku perampokan di Indomaret Baloi Persero, Kota Batam, Selasa (10/5/2022) kemarin.
Empat pelaku tersebut berinisial JL, IS, FS, dan S. Tiga diantara pelaku terpaksa dihadiahi timah panas, karena mencoba melawan petugas dan berusaha kabur saat hendak ditangkap.
“Personil saya sudah terlatih. Jadi kepada para pelaku kejahatan agar berfikir ulang jika ingin melakukan tindak kejahatan, baik itu curas, curat maupun curanmor. Kita akan buru,” tegasnya.
Selain diburu, Nuhroho juga menekankan akan memerimtahkan anggotanya untuk mengambil tindakan tegas.
“Kalau perlu tembak di tempat!” tekannya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas Kota Batam, sehingga dalam beraktivitas bisa nyaman dan aman.
Sebelumnya, salah satu gerai mini market Indomaret di kawasan Baloi Persero dirampok. Dua karyawannya juga sempat disekap oleh pelaku yang diduga berjumlah 3 orang, Minggu (8/5/2022) dini hari, sekitar pukul 4.30 WIB.
Baca: Polisi Beberkan Peran Para Tersangka Perampokan Indomaret Baloi Persero Batam
Berdasarkan informasi yang didapat, pelaku berhasil menggasak uang tunai sebesar Rp.25.159.900 20 slop rokok senilai Rp.5.979.400, dengan total keseluruhan diperkirakan sebesar Rp.31.139.200.
Namun tidak membutuhkan waktu lama, tim gabungan Opsnal Jatanras Satreskrim Polresta dan Opsnal Reskrim Polsek Lubukbaja berhasil meringkus para pelaku di sekitar salah satu foodcourt kawasan Batuampar, Senin (9/5/2022) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.
Ketiga pelaku berinisial JL (24), ISS (32) dan FS (23), terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan di kaki, karena mencoba melawan petugas dan berusaha kabur saat hendak ditangkap.
Sedangkan satu pelaku lainnya berinisial S, turut dibekuk setelah dilakukan pengembangan. S, merupakan otak dari aksi tersebut, dan merulakan residivis yang sudah beraksi sebanyak 3 kali. (Chandra)
